Satu Buku Siapkan Satu Agen Perubahan
Oleh : Ubaiyana (Mudabbiroh Mabna Syarifah Muda'im)
Bukan pemuda namanya, jika hanya berdiam diri menunggu dibentuk dan disahkannya suatu kebijakan. Pemuda harus sadar terhadap tugas tersiratnya untuk membangun masyarakat. Mahasantri Mabna Syarifah Mudaim, Mahad UIN Jakarta telah mewujudkannya. Jika melihat hiruk pikuk Ciputat, Secara garis besar kita jarang menemukan anak-anak, remaja, bahkan pemuda yang minim literasi. Karena, kondisi lingkungan Ciputat didesaki oleh perguruan tinggi serta mahasiswa yang aktif menyibukkan diri dalam kegiatan sukarelawan, termasuk kegiatan komunitas Pemuda yang fokus meningkatkan minat baca tulis masyarakat sekitar. Dengan kata lain, daerah ini masih lebih baik dibanding daerah lain di Indonesia, salah satunya Papua.
Gerakan #Onebookforpapua, menjadi suatu terobosan baru dalam meningkatkan kepedulian masyarakat antar sesama. Donasi satu buku untuk Papua menjadi satu cara pemuda Papua yang tergabung dalam komunitas Sako Explore mengatasi permasalahan yang tak kunjung diatasi. Rendahnya minat baca yang juga dikarenakan oleh mahalnya harga buku, menginspirasi komunitas ini untuk menebar semangat membaca terutama di kalangan mahasiswa, tentunya tanpa dikenakan biaya apapun. Misi ini diemban bersama Sekolah Menulis Papua, yang sudah menjangkau Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Berbeda dengan event national lain, National Interfaith Youth Camp (IYC) 2018 di Maluku memang memberi kesan tersendiri. Mulai dari kenikmatan memahami perbedaan suku, agama, hingga status pendidikan. Di sana, kami tidak hanya berembuk membahas seputar keberagaman dan solusi dari konflik yang pernah terjadi, kami juga berbincang seputar kelanjutan masa depan Indonesia dari sudut manapun. Pada akhirnya, saya yakin sedang berjumpa dengan sejumlah pemuda yang pada saatnya mampu mengesankan dunia dengan kontribusi nyata yang sudah lebih dahulu dijalani. Kesan ini juga dimaknai oleh Pak Hendry Bakri dengan merintis gerakan #Onebookforpapua bersama Kak Ady Akbar, saat duduk berbincang semasa kegiatan IYC.
Gerakan ini menuntut saya untuk peduli, tidak hanya karena alumni IYC 2018, tetapi juga karena saya adalah pemuda yang sejak dahulu sudah dibanggakan kehadirannya oleh Presiden pertama, Bapak Soekarno. Tuntutan serupa juga dialami oleh mahasantri Excellent Students (Mahasantri peraih beasiswa) di Mabna Syarifah Mudaim, Mahad UIN Jakarta, yang dengan senang hati berkeliling asrama untuk menyamakan misi dengan mahasantri lain, serta mengajak pemuda sekitar untuk turut berkontribusi membangun negeri melalui satu buku. Sebagai penanggung jawab mahasantri peraih beasiswa di Mabna Syarifah Mudaim, saya dengan bangga memprovokatori anak-anak saya untuk terus kepo dengan permasalahan bangsa, serta candu untuk peduli dan terjun mengatasinya.
Saya bersama mahasantri Mabna Syarifah Mudaim Mahad UIN Jakarta, telah bertekad membangun negeri.
#Tulisan ini diambil dari blog pribadi milik Ubaiyana
https://ubaiyana.wordpress.com/2018/03/19/bayanal-lessy-ubah-dunia-dengan-satu-bukumu/
![2018-03-18-PHOTO-00000408.jpg](https://ubaiyana.files.wordpress.com/2018/03/2018-03-18-photo-00000408.jpg?w=825)
![IMG20180128093002](https://ubaiyana.files.wordpress.com/2018/03/img20180128093002.jpg?w=825)