Revolusi Industri 4.0 Membutuhkan 4 Keahlian Utama. Siapkan Dirimu!
Revolusi Industri 4.0 Membutuhkan 4 Keahlian Utama. Siapkan Dirimu!
Oleh : Ubaiyana (Mudabbiroh Mabna Syarifah Muda'im) LENYAPNYA INDONESIA SEBAGAI WACANA MENAKUT-NAKUTI PEMUDA? Ramalan buku fiksi ilmiah yang berjudul “Ghost Fleet: A Novel of the Next World War” atas bubarnya Indonesia di tahun 2030 menjadi ancaman mengerikan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Buku karangan P.W. Singer dan August Cole ini kemudian menjadi ramai diperbincangkan, mulai dari kalangan pejabat tinggi pemerintahan hingga kalangan pemuda. Pasalnya, ini tentu bertentangan dengan sikap optimis bangsa untuk mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Di abad-21 ini, masyarakat harus cerdas menanggapi segala bentuk siasat perpecahan, khususnya bagi pemuda. Serupa dengan pandangan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang mengatakan bahwa pandangan setiap orang sangat erat kaitannya dengan pemahaman ke arah positif atau negatif. Entah narasi tersebut dimaknai sebagai “wacana menakut-nakuti” yang mungkin sengaja dibuat menjelang pesta demokrasi, atau “peringatan” yang diberikan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kembali penjagaan terhadap tanah air. Tanggapan Pak Gatot di atas pantas dijadikan acuan pemuda tampil optimis menjaga keberlangsungan tanah air. Perlu diketahui, berdasarkan informasi yang diungkap oleh indonesiabaik.id, keterampilan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 membutuhkan 4 keahlian utama, yakni: memiliki keterampilan informasi, media, dan teknologi, yang meliputi literasi media, keaksaraan visual, literasi multikultural, kesadaran global, dan literasi teknologi; memiliki keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi kreativitas dan keingintahuan, pemecah masalah (problem solving), dan pengambil resiko; memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab, nilai etis dan moral, produktivitas dan akuntabilitas, fleksibilitas dan adaptasi, sosial dan lintas budaya, inisiatif, dan mengarahkan diri; memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang efektif seperti mampu bekerja dalam tim dan berkolaborasi serta interaktif, memiliki tanggung jawab pribadi dan sosial, dan memiliki orientasi nasional dan global. Secara umum, aktivitas pemuda sekarang ini perlahan mengarah pada kegiatan yang mengajarkan pemuda berhasil memiliki keahlian seperti yang disebutkan di atas. Keahlian-keahlian yang sedang dan telah dilaksanakan pemuda sekarang, dapat berupa: eksistensi selebgram dengan konten yang beragam, baik berisi ilmu pengetahuan maupun seputar isu-isu terkini; terdapat perpustakaan digital budaya Indonesia yang inisiatif dibuat oleh Sobat Budaya Foundation dan dinaungi oleh pemuda dari sejumlah daerah di Indonesia; semakin banyak pemuda kreatif, inovatif, dan kompetitif dalam kancah internasional seperti Tasya Kamila, maupun nasional seperti Edy Fajar (founder ebi_bag); sejumlah perwakilan pemuda dalam kegiatan antar negara seperti seminar internasional dan diskusi panel, pertukaran pemuda antar negara (PPAN), atau beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh ASEAN, maupun antar daerah seperti Interfaith Youth Camp yang diadakan oleh UNDP dan beberapa pihak terkait di Maluku; dan kegiatan kepemudaan lain yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan swasta, universitas-universitas negeri dan swasta, komunitas-komunitas, hingga diadakan oleh perorangan, demi melatih, memberdayakan, dan mengembangkan keahlian pemuda. Berdasarkan penjelasan di atas, pemuda perlu memaknai positif wacana prediksi bubarnya Indonesia. Wacana ini seharusnya menjadi rambu merah untuk selalu memantau dan mengkritisi kesenjangan yang terjadi serta menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri. #Diambil dari blog pribadi Ubaiyana https://ubaiyana.wordpress.com/2018/04/18/bayanal-lessy-revolusi-industri-4-0-membutuhkan-4-keahlian-utama-siapkan-dirimu/