Rektor UIN Jakarta: Jangan Jadikan Seseorang Suri Tauladan Selain Rosulullah SAW
Reporter : Tim The Ma'had Post
Foto: Rektor UIN Jakarta Profesor Asep Saepudin Jahar M.A., Ph.D.didampigi Kapus Ma'had al Jamiah KH. Dr. Muhammad Suryadinata M.Ag dan Ketua Umum Buperda Masjid Fathullah Dr. Asyari Hasan, M.Ag., CM. di Masjid Fathullah, Kamis (19/9/2024).
UIN Jakarta: Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Asep Saepudin Jahar M.A., Ph.D.berpesan agar umat Islam khususnya dosen, mahasiswa civitas akademika tidak menjadikan seseorang suri tauladan selain Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, hanya Rosulullah yang patut dijadikan suri tauladan selain nabi pasti ada celah kesalahan dalam diri orang tersebut.
"Satu satunya suri tauladan hanyalah Nabi Muhammad SAW. Jangan jadikan seseorang suri tauladan karena selain Rosulullah pasti ada celah kesalahan dalam dirinya. Kadang dia baik tapi kadang dia pemarah," demikian tausiyah yang disampaikan Profesor Asep Saepudin Jahar saat memberikan sambutan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Syarif Hidayatullah di Masjid Fathullah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (19/9/2024).
Foto searah jarum jam: Ustad Dr. H.M. Nurul Irfan M.Ag., KH Dr. Akhmad Sodiq, M.A. dan Ustad Mufid, S.Ag. saat memimpin Istiqosah di Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (19/9/2024).(Foto: AH)
Profesor Asep mengingatkan jika ada orang Islam yang meneladani seseorang selain Rosulullah maka ia harus bersabar karena pasti ia akan menemukan kesalahan orang dia teladani tersebut. Karena Allah sudah menegaskan dalam al Quran surat Al Ahzab ayat 21:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Ia menjelaskan Allah sudah menegaskan bahwa sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Profesor Asep yang merupakan lulusan Doktor Filsafat dalam Bahasa Arab dan Filologi dari Universitas Lepziq, Jerman tahun 2005 itu juga menceritakan pengalamannya ketika berziarah ke MAkam Syekh Syarif Hidayatullah di Cirebon.
"Memang untuk berziarah ke makam Syekh Syarif Hidayatullah harus didampingi untuk bisa naik ke atas makam beliau. Dulu waktu kecil juga Alhamdulillah saya dan keluarga juga sering berziarah ke sana", imbuhnya. (AH)