PUISI : Anugerah Cinta
PUISI : Anugerah Cinta
ziaulhaq Oleh: Nurziulhaq/Sastra Arab/Mahasantri Mabna Syaikh Nawawi   Mentari telah datang ke peraduan Layung merah melukis senja Tatkala semua sinar mulai redup Malam indah tersenyum, gemerlap bintang senja terang Keindahan alam terasa dipenjuru dunia Namun tidak bagiku Tanpa permisi kebekuan hidup melanda diri Serasa apa hidup yang terbaring mati Kumandang masa penuh sepi Serasa apa kisah dunia Jika tanpa teman bicara Seketika sekejap mata Kilat beratus ribu diatas langit Menepis bias kesepian tanpa terucap pamit Adzan nirwana terlantun indah dari lisannya Membuat bunga hidup kembali Pergi hijrah meniti iman yang sempurna Dia di depanku berjubah putih sutra purnama Langkahnya lurus ke rumah sang kuasa Bicaranya petuah hilang dari mubah Dialah imam yang selama ini kudamba Slalu ku nanti dalam sabar Setelah ku sebut dalam doa Hati yang pecah kini bersatu menjadi indah Jaring berlubang kini tersulam menjadi sempurna Sang pena menari dengan jari Menulis semua perasaan hati Namun bibir begitu sulit mengerti Mengungkap rasa yang tersembunyi Merapat pada kiblat, meminta pada shalat Robbii…. Bukan aku pamit meninggalkanmu Walau gunung menjepit Kening tersungkur dihadapanmu Kalbu bertasbih mengucap syukur Atas anugrah yang kau hadirkan dihadapanku Sosok indah dari surga pilihanmu.