Peringatan Hari Santri Nasional, Menag: Santri Bisa Jadi Apa Saja
Peringatan Hari Santri Nasional 2024
Reporter: Tim Ma'had Post
UIN Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A.mengatakan Santri bisa jadi apa saja, termasuk jadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Bahkan, ia menegaskan Indonesia punya presiden yang berlatar belakang santri yaitu Kiai Haji Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.
“Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden yang berlatar belakang santri, yaitu Kiai Haji Ma’ruf Amin,” ujar Nasaruddin Umar saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Menag melanjutkan, selain presiden dan wakil presiden, santri juga bisa menjadi banyak hal termasuk menteri, pengusaha, diplomat, birokrat dan lainnya.
“Banyak menteri yang berlatar belakang santri, banyak pengusaha yang berlatar belakang santri, banyak diplomat yang santri, banyak birokrat santri. Sekali lagi santri bisa menjadi apa saja asalkan terus berjuang, terus berusaha dan tidak menyerah. Semua pasti bisa diraih,” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
Foto: Menteri Agama (Menag) Periode 2020-2024, Yaqut Cholil Qoumas secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Menag periode 2024-2029, Nasaruddin Umar di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta. (Sumber: Kemenag RI)
Nasaruddin Umar yang juga Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menambahkan Hari Santri 2024 ini mengusung tema ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’. Tema ini, kata Menag, mengingatkan semua terhadap salah satu bait dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik yang menjelaskan bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk melanjutkan perjuangan kiai, ketika sang kiai wafat.
“Seperti bait dari kitab Alfiyah tersebut, tema ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’ adalah sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa,” katanya.
Sementara ‘Menyambung juang’, lanjut dia, bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
“Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena,” imbuh Nasaruddin.
Apel Hari Santri 2024 ini diikuti oleh para santri yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Apel ini berlangsung mulai sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 WIB.
Hari Santri Nasional atau HSN jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Penetapan HSN dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.
Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentara Inggris, rupanya ada pasukan Belanda yang membonceng.
Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan HSN ini adalah pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI. (AH)