Pengajian Karyawan: Tentang Fardhu 'Ain
Pengajian Karyawan: Tentang Fardhu 'Ain
Berita Ma'had. Jum'at, 6 April 2018. Pengurus Ma'had Al-Jami'ah kembali menggelar pengajian rutin bulanan bagi karyawannya dari berbagai elemen. Mulai dari Pengasuh, Bendahara, Staf Administrasi, Petugas Keamanan dan Kebersihan. Pengajian ini dimulai ba'da shalat Jum'at, dan bertempat di Aula lt. 1 Mabna Syekh Nawawi. Acara ini dibuka oleh Ust. Dr. M. Sholeh Hasan, MA, yang menjabat sebagai Pengasuh Mabna Syekh Abdul Karim. Menurutnya, Iman itu bertambah dan berkurang atau melemah. Bertambah saat keyakinan kuat, imbasnya manusia semakin rajin mendekatkan diri kepada Allah, semakin kuat meninggalkan larangan. Dan melemah, ditandai dengan semakin menjauh dari allah, merasa ringan berbuat kemaksiatan. Bagi yang hadir dalam acara pengajian ini untuk menambah wawasan dan mengharap ridho Allah, itu tandanya imannya sedang menguat atau bertambah, dan begitu pula sebaliknya. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti, yakni penyampaian materi pengajian yang disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Ma'had Al-Jami'ah, KH. Dr. Akhmad Sodiq, MA. Pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan materi tentang Fardhu 'Ain. Namun sebelum itu, Pak Yai Shodiq menyinggung betapa beratnya Istiqomah. Istiqomah itu berat. Ulama menilai bahwa manusia sudah istiqomah jika melakukan amalan selama 3 tahun tidak putus, jika kurang dari itu sudah putus, maka belum dikatakan istiqomah. Dan dalam hal pengajian bulanan karyawan ini, juga Belajar istiqomah. Ilmu Fardhu ain. Dalam kitab ihya, Imam Al Ghazali membagi menjadi: fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Fardu kifayah, program spesialisasi, tidak masalah jika tidak semua dimengerti. Misal, ahli tafsir dan ahli hadis. Ada sebagian diantara mereka yangg mendalami salah satu atau keduanya. Fardu 'ain, semua wajib, termasuk membekali anak-anak dengan pengetahuan itu. Siapapun (tukang, PNS, pedagang, dll) wajib mempelajari ilmu itu (ilmu fardu ain). Ada perdebatan, antar ulama soal apakah itu fardhu 'ain,
  1. Al - Quran, firman Allah, maka itulah fardu 'ain karena datangnya langsung dari Allah.
  2. Hadis, jika belajar Al-Qur'an tapi tidak belajar hadis, maka tidak akan lengkap. Misal tentang sholat, di Al-Quran ada perintah sholat, tapi tidak detail. Penjelasan detail adanya di hadis.
  1. Fiqh, tanpa fiqh tidak bisa paham Al-Qur’an dan Hadis
  2. Akidah, meski fiqh bener tapi akidah tidak bener, maka ibadah tidak diterima
Lalu Jibril datang, menjelaskan iman, islam, ihsan (akhlak). Berdasarkan hal itu, Al-Ghazali menjelaskan fardhu ain menjadi 3 Pertama: Iman, rukun iman yang 6 Iman kpd Allah: tauhid dan akidah (salimah salafiyah). Konsep sifat 20, wujud, qidam, dll.
  1. Sifat utama, yg tidak bisa dilepaskan: wujud
  2. Sifat Salbiyah: sifat yg mengikuti (qidam, baqa, dst)
  3. Sifat Ma’ani: qudrat, iradat, dst (ada di makhlukm sehingga Dilebihkan)
Hati2 terhadap kerusakan akidah, misal percaya kepada batu akik, dll Iman kpd hari akhir
  1. Kalo tidak percaya hari akhir, hidupnya akan ngawur
  2. Man kaana yuriidu billah wal yaumil akhir, fal yakhul khoirot auliyas mut
Jangan nge-share yg tidak bisa dipertanggungjawabkan, semua harus dalam koridor syariah Kedua: Islam
  1. Syahadat, jika terlahir dalam Islam, sudah cukup
  2. Shalat, ini yg paling penting, anak harus ngerti dan paham,
(Allah berpesan: perintahkan keluargamu untuk sholat, harus sangat sabar dalam membimbing sholat. Pentingnya pondok, bagaimana membiasakan bangun malam, jamaah, ibadah memahami kawan, memahami kemandirian.. Sebelum belajar sholat, harus belajar wudhu (membersihkan hadas besar, kecil, dll). Shalat tapi masih dalam keadaan junub, di akherat akan dikasih baju dari api. Pak Yai berseloroh, jangan kalah cepet mandi sama istri, agar dihargai sama istri. Gimana wudhu yang benar? Dimulai dari diri kita sendiri, sebelum mengajari anak-anak. harus paham dulu. Misal, area wajah, Batas samping: pentil kuping. Bawah: dagu. Atas: awal tumbuhnya rambut pertama. Wudhu yg sempurna, memakai tata krama yg baik Sebelum wudhu harus ngerti bab Air. Harus ngerti tentang air mutlak, Apa itu musta’mal (Jangan sampai terpercik basuhan pertama), musyammas (air yang berada ditempat dari logam dan kena sinar matahari langsung)= makruh, selama bukan logam gamasalah. Yang menyebabkan makruh, karena air bercampur dengan unsur logam ketika terlalu panas maupun terlalu dingin. Ini makruh karena syariat atau kesehatan? Makruh syariat, kalo dipakai wudhu tidak berpahala. Makruh kesehatan, tidak maslah wudhu, tapi siap2 kena masalah kesehatan (misal alergi kulit). Sebelum air, harus ngerti Najis Membersihkan najis Mugholadhoh, bersihkan 7 x dg air suci, salah satunya dg debu/tanah Tentang anjing. ada perbedaan pandangan madzhab, Syafii: Anjing najis semua Hanafi: hanya jilatan anjing yang najis Mukhofafah, najis air seni bayi laki2 yg baru minum asi belum diisi apapun Hati-hati soal sodara sepersusuan, haram menikah: hanya berlaku dianak2 usia dibawah 2 tahun Bab Haid Jika suami melarang istri nyari ilmu tentang haid, maka suami tidak wajib ditaat Zakat, kalo harta sudah capai nisab, Puasa, ilmunya simple, hanya menahan apapun termasuk Maksiat Haji, ada manasik Ketiga: Akhlak Yang wajib: harus tau sumber sifat buruk = NAFSU, ada 2: Nafsu Syahwat, Nafsu Ghadab (ada amarah)
  1. Diawali rakus, tamak, ga tau batas, dalam hal apa saja
  2. Orang alim adalah orang yg tau batas (dalam hal apapun)
  3. Bagus mengolah emosi
SETELAH SELESAI ILMU FARDHU AIN, LEVEL BERIKUTNYA Belajar baca Qur’an, tajwid, hadis, fiqh PUNCAKNYA ADALAH TASAWUF,   TANYA JAWAB Mpo Jaenah
  1. Mandi wajib setelah haid dan berhubungan
    1. Sama, semua mandi besar sama, apapun sebabnya, niatnya yg dibedakan berdasarkan sebabnya
    2. Niatkan saat air pertama jatuh
    3. Meratakan air ke seluruh tubuh
    4. Triknya, dibersihkan dulu, baru niat mandi wajib yg sebenarnya, jika khawatir kena musta’mal
    5. Umu salamah, seluruh rambut tidak terbasahi krn saking tebalnya. Itu berarti tidak seluruh bagian kena air
    6. Makruh, makan dalam keadaan junub, sebaiknya wudhu dulu
  2. Air dalam tong tercelup tangan
    1. Tidak masalah selama tangan itu suci
  3. Anak kecil jadi imam
    1. Imam sah jika sudah baligh
    2. Jika dia jadi imam, silakan, tp kita tetap sholat sendiri
    3. Jika kita jadi imam, anak kecil masih makmum, niatnya qudwatan
Bang Malik
  1. Soal pidato Sukmawati, gimana menyikapi sebagai orang Islam
    1. kalo ada orang yg melecehkan jangan sentimentil
    2. jangan dibenci, tapi dirangkul saja, diajari yg bener
    3. ajari yg dg pemahaman yg baik
    4. dorong agar agama dijadikan sebagai sumber pikiran, jangan budaya
    5. tidak ada orang buruk yg dimaki lalu jadi baik, mungkin malah bisa menjadi jadi
    6. harus dilihat dulu arah permainannya
    7. jika yg menghina karena kebodohan dan ketidaktahuan, maka sebaiknya dirangkul dan diperbaiki
    8. kalzajatil wahid, sudah sebadan, umat islam harus begitu, dimulai di level terkecil: keluarga, lingkungan kerja, masyarakat
Bang Arpan
  1. Memelihara anjing di peternakan, ada larangan
    1. Boleh saja, termasuk utk berburu
    2. Ada perdebatan
    3. Anjing mukallibin
    4. Jika diposisikan utk sesuatu yg penting itu boleh
    5. Kalo dipelihara di rumah utk hobi, dikhawatirkan malaikat rahmat tidak masuk
  2. Mana yg didahulukan: Iman atau Islam
    1. Tergantung nyebutnya
    2. Kalo soal ibadah: iman dulu baru islam
    3. Kalo status: muslim dulu baru mukmin
    4. Mukmin harus mengamalkan syariat secara istiqomah
    5. Muslim tidak harus
    6. Sesempurna iman adalah paling bagus akhlak, adabnya santun, tata krama bagus
Akhlak Rosul
  1. Dikasih kurma kecut, idak dibagi
  2. Jangan menghina apapun pemberian orang
  3. Apalagi istri