Pengajian Karyawan Ma'had al-Jami'ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Buka Bersama Ramadhan 1444/2023
Pengajian Karyawan Ma'had al-Jami'ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Buka Bersama Ramadhan 1444/2023
Rabu (12/04/2023) telah diadakan pengajian karyawan Ma'had al-Jami'ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus buka bersama di Musholla Mabna Syarifah Fatimah. Seluruh karyawan Ma'had Al-Jamiah UIN Jakarta menghadari kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi para karyawan. Pengajian dan buka bersama ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Ma'had Al Jamiah UIN Jakarta, Bapak Kyai Ahmad Sodiq, M.A, yang sekaligus menyampaikan ceramah tentang berpuasa di Bulan Suci Ramadhan. Dalam nuansa berpuasa di Bulan Suci Ramadhan, Pak Kyai menyampaikan pengajian dengan menjelaskan tafsiran surat Al Baqarah ayat 183 tentang berpuasa. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ١٨٣ Pak Kyai menuturkan makna la'alla dalam ayat di atas artinya adalah orang yang berpuasa bisa menjadi orang yang bertakwa dan orang yang yaqim. Namun tidak ada jaminannya bahwa orang yang berpuasa adalah orang yang bertawa. ''Jika kau menjadi orang bertakwa maka Allah menggunakan kata la'allakum tattakun'' tambah pak Kyai dalam ceramahnya. Tidak hanya menjelaskan tafsiran surat pada ayat ini, Pak Kyai juga mengatakan bahwa untuk melihat apakah puasa yang kita laksanakan di terima atau tidak yaitu harus ada pembuktian dengan perubahan diri menjadi lebih baik. Sebelum memberikan penutup dalam pengajian bersama, Pak Kyai mengutip perkataan dari Syekh Abdul Qodir dalam kitab Sirrar Asrar bahwa ibadah terdiri atas dhohir dan batin. Contoh orang haji jika melakukan semua rukun Haji dengan batin dan qobil (hati) maka ibadah itu akan menjadi khusyuk karna Allah Swt. Batin itu harus sadar dari sejauh apa yg disadari. Sama halnya seperti berpuasa di bulan Ramadhan, ibadah yang dhohir dalam hal ini yang nampak yaitu dilarang makan dan minum dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Namun berpuasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga saja, namun juga menahan nafsu dan amarah dari perkataan dan perbuatan buruk, pungkas Pak Kyai dalam penutup pengajian bersama. Terakhir pak Kyai mengingatkan kembali tentang malam yang penuh kemuliaan pada bulan Ramadhan ini, yaitu malam Lailatul Qadr. Semoga dengan penyampaian ceramah pada pengajian bersama yang dihadari para karyawan Ma'had al-Jamiah UIN Jakarta menjadi nasihat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan suci Ramadhan, agar tidak menjalankan ibadah dengan hanya menahan lapar dan haus saja. Penulis: Asri Oktaviana Ningrum