Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Ma’had al Jamiah 2023 Menuju Ma’had al Jamiah al Wasathiyyah wal ‘Alamiyyah
Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Ma’had al Jamiah 2023 Menuju Ma’had al Jamiah al Wasathiyyah wal ‘Alamiyyah
Selasa, 25 Juli 2023, Ma’had al-Jami’ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah suskses melaksanakan Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Pegawai Ma’had yang diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Kepala Pusat Ma’had al-Jamiah UIN Jakarta Bapak Dr. Muhammad Suryadinata, M.Ag, seluruh jajaran Ma’had, pengasuh setiap mabna, staff keamanan, kebersihan, teknisi dan perwakilan mudabbir/oh, murobbi/ah setiap mabna. Kegiatan ini juga dihadiri oleh bapak Sholehuddin Abdul Aziz, S.Ag., M.A mewakili rektor yang memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan ini. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari sejak 25 hingga 26 juli 2023. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan khidmah. Diawali dengan sambutan Kepala pusat UPT Ma’had al Jamiah yang menyampaikan pesan-pesan menyentuh dan bekal penting bagi seluruh peserta acara. Poin-poin tersebut meliputi :
  1. Mendahulukan cinta pada profesi. Jika kita cinta dengan profesi kita, maka apapun yang akan kita lakukan pasti mudah.
  2. Menjadikan diri kita baik dan mampu menularkan kebaikan pada orang lain.
  3. Perlu disadari bahwa apapun yang kita lakukan hari ini adalah sesuatu yang baik. Ini adalah takdir dari Allah yang harus kita terima dan jalani dengan sebaik mungkin.
Dilanjutkan dengan sambutan kedua dari perwakilan rektor yang sangat menggugah semangat para peserta kegiatan, bapak Sholehuddin Abdul Aziz menyampaikan pesan-pesan yang tak kalah penting berkaitan dengan khidmah seluruh jajaran pengurus Ma’had. Dimulai dengan memuji tema kegiatan pada hari tersebut yang bertajuk Pelaksanaan Program Ma’had UIN JKT 2020-2024 Menuju Ma’had al-Jamiah al-Wasathiyah wa al-Alamiah. Dengan tema yang diusung pada tahun ini, diharapkan Ma’had al-Jami’ah UIN Jakarta mampu menjadi corong bagi Kementrian Agama untuk mampu menciptakan mahasantri yang berfaham wasathiyah sebanyak mungkin. Selain wasathiyyah, karena UIN Jakarta juga memiliki misi untuk menjadi World Class University, maka tema ‘alamiyyah juga sangat sesuai dengan cita-cita dan harapan UIN Jakarta. Hal tersebut juga sempat disinggung oleh salah satu perwakilan pengasuh Mabna Ma’had UIN Jakarta yaitu Ibu Nailil Huda Nuriz, Lc., M.Ed, yang menyampaikan bahwa ma’had benar-benar harus memiliki cita-cita go international, mengingat pada beberapa mabna Ma’had UIN Jakarta juga menaungi mahasiswa dan mahasiswi internasional yang berasal dari berbagai Negara. Sehingga hal tersebut tidak menutup kemungkinan Ma’had al-Jami’ah UIN Jakarta untuk mampu go intertional. meskipun tantangan dalam membina mahasiswa dan mahasiswi internasional sangat besar, namun hal tersebut tidak boleh menghentikan langkah dan cita-cita luhur Ma’had UIN Jakarta. Semuanya dapat tercapai dengan kerjasama tim Ma’had al-Jami’ah UIN Jakarta yang kompak dan solid, serta mengedepankan kepentingan bersama. Selain memuji terkait tema, bapak Sholehuddin Abdul Aziz juga membekali staff ma’had dengan pesan khidmah yang luar biasa, yakni tidak adanya perbedaan antara para staff dengan para pimpinan. Yang membedakan derajat seseorang dihadapan Allah hanyalah ketakwaannya, bukan dimana ia ditempatkan dalam pekerjaannya. Sehingga apabila staff keamanan atau kebersihan melakukan pekerjaanya dengan amanah dan maksimal, tidak menutup kemungkinan derajatnya dihadapan Allah akan lebih tinggi dibanding para pimpinan. Maka dari itu, penting untuk selalu meneladani empat sifat Rasul sebagai petunjuk untuk mencapai derajat tersebut. Setalah istirahat shalat dzuhur, agenda kegiatan dilanjutkan dengan menyimak penyampaian materi oleh Bapak K.H Muhammad Luqman Hakim M.A., P.hD, pimpinan Ma’had Ali Roudhotul Muhibbin, Caringin, Bogor. Materi yang beliau sampaikan berjudul Tasawuf dan Terapi Problema Masyarakat Modern. Berangkat dari keresahan beliau melihat fenomena pesantren dan pendidikan agama pada saat ini, ketika pesantren dan lembaga pendidikan agama sudah tidak mampu lagi melahirkan calon-calon ulama intelektual. Malah kenakalan remaja semakin merajalela di masyarakat. Menurut survey yang ia lakukan, salah satu penyebab dekadensi moral tersebut adalah menurunnya aspek religiuitas para pendidik dan orang tua untuk selalu mendoakan anak dan muridnya. Tanpa disadari, do’a adalah salah satu senjata penting untuk dapat menciptakan anak yang solih, solihah, cerdas dan sukses. Dengan berkurangnya kesadaran orang tua dan guru untuk selalu mendoakan anaknya, ini juga yang mempengaruhi psikologis anak terhadap respon kurangnya perhatian orang tua dalam hal spiritual. Hal tersebut juga yang harus diperbaiki bagi para pengurus Ma’had al-Jamiah UIN Jakarta, terutama yang berhubungan langsung dengan mahasantri, seperti mudabbir/oh dan murobbi/ah untuk selalu mendoakan kesuksesan mahasantrinya, bahkan kalau perlu untuk menghubungi orang tua mahasantri untuk mengingatkan agar selalu mendo’akan anaknya. Setelah langkah tersebut dilakukan, para pengurus juga bisa melaksanakan evaluasi akhlaq bagi para mahasantri dan muhasabah sebagai langkah penyegaran dan reminder terhadap tujuan kuliah dan belajar di ma’had. Sedangkan pelajaran penting yang dapat diambil oleh para staff ma’had dalam menjalankan tugasnya di Ma’had al-Jami’ah UIN Jakarta adalah penjelasan mengenai hubungan manusia dengan Allah. Harus disadari bahwasannya Allah adalah segala sumber dan segala tujuan. Terapi tasawuf yang beliau sampaikan untuk menjadikan pandangan kita benar terhadap hubungan kita dengan Allah adalah bahwasannya hubungan ini minimal berangkat dari tiga titik pandang, yaitu: Dari Allah; Bersama Allah; Menuju Allah dan hanya bagi Allah. Sehingga, apapun yang akan dilakukan, selalu ingat kepada Allah dan pekerjaan apapun yang diamanahkan dilakukan dengan dasar Lillah agar tidak menjadi sia-sia. Namun, setelah melakukan pekerjaan tersebut dengan baik, kita juga tidak boleh sombong dan lupa diri, karena sumber kekuatan dan kemampuan tersebut juga dari Allah. Setelah penyampaian materi selama kurang lebih dua jam, acara diakhiri dengan pemberian cendramata oleh Kepala Pusat Ma’had al-Jami’ah UIN Jakarta kepada pemateri dan dilakukan foto bersama. Selepas istirahat shalat Ashar agenda dilanjutkan dengan sharing section dimulai dari perwakilan Organisasi Mudabbir/oh, dilanjutkan kepada staff dan terakhir oleh Kepala Pusat. Diharapkan melalui sharing section ini, dapat tercipta hubungan yang semakin erat dan komunikasi yang semakin baik. Sehingga program-program yang telah dirancang kedepannya dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang diharapkan. Penulis : Eva Marpuah, Nailil.