Mudabbir MSN berpartisipasi dalam Global Youth Leader Summit
Berita Ma'had. Mudabbir MSN, Acep Lukman Nul Hakim berkesempatan mengikuti kegiatan Global Youth Leader Summit (GYLS) 11th Asean Ready Bootcamp: Training OfTrainers For 21st-Century Educators di Singapura.
Global Youth LeaderSummit (GYLS) 11th Asean Ready Bootcamp: Training Of Trainers For 21st-Century Educators merupakan program yang digagas oleh Asean Youth Community (AYC) sebagai program pemberdayaan pemuda. Kegiatan ini juga didukung oleh National Youth Council (NYC) di Singapura. NYC mempromosikan pelatihan keterampilan abad ke-21 untuk memberdayakan pemuda sebagai pemimpin yang siap dalam memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Revolusi Industri 4.0 di ASEAN.
Program ASEAN Ready Bootcamp berlangsung selama lima hari pada tanggal 15 Juli – 19 Juli 2019 di Singapura. Kegiatan ini diikuti oleh 33 orang mahasiswa, pendidik, dan aktivis komunitas dari lima negara ASEAN meliputi Indonesia, Filipina, Cambodia, Thailand dan Vietnam. Tahun ini Singapura yang menjadi tuan rumahnya. Rangkaian kegiatan ini meliputi Global Youth Leader Summit (GYLS) 11th, pelatihan keterampilan abad ke-21, dan city tour.
Pertama, pemberangkatan dimulai pada Minggu, (14/7) dari Bandara International Soekarno Hatta menuju Changi Airport kurang lebih dua jam perjalanan. Delegasi Indonesia terdiri dari lima orang yaitu Acep Lukman Nul Hakim (UIN Jakarta), Melisa Apriyani (UPH/UCL), Nova Nurviana (ITB), Sofiana Fachlan (UPI Bandung), dan Muhammad Tsabit Fiddin (UMP).
Kedua, kegiatan orientasi dan perkenalan pada Senin, (15/7) di tempat pelatihan Kembangan-Chai Chee, Singapura. Orientasi ini meliputi pengenalan programkegiatan AYC, perkenalan antar peserta serta menceritakan kisah “Small and Big Story”.
Selanjutnya, program Global Youth Leader Summit (GYLS) dilaksanakan pada hari Selasa (16/7) yang bertempat di Yio Chang Secondary School, Singapura. Kegiatan ini dibuka oleh Ms Sim Ann, Senior Minister of State, Ministry of Communication and Information& Ministry of Culture, Community and Youth. Rangkaian kegiatan GYLS meliputi pelatihan The Voice oleh Mr. Pocholo Gonzales (Philiphina), Pemaparan Character & Leadership Academy Singapore oleh Delane Lim, Organising Chairmant Executive Director, hadir pula Dr. Jason Leong (Medical Doctor & Comedian, Malaysia). Selain itu, terdapat Launching Buku: Be Kind to Every Kind, My Dollar Story, Pengabdian kepada masyarakat sekitar dan Peringatan Nelson Mandela International Day oleh High Commisioner MC Mokitlane (South Africa High Commisioner to Singapore). Acara ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai sekolah Secondary School di Singapura dengan mengangkat tema “Disconnecting The ‘Connection’, Leading in Our ‘World’”.
Rabu (17/7), dimulai dengan kegiatan pelatihan yang bertempat di Aula Kembangan-ChaiChee, Singapura. Kegiatan workshop ini terdiri dari empat pembahasan. Pertama, “Future of Work in ASEAN 4.0 and the Innovation Divide” oleh Ansul Sonak, Regional Director of Intel Innovations Asia- Pacific bahwa teknologi akan semakin berkembang pesat pada era Revolusi Industri 4.0, masyarakat ASEAN masih belum siap dan kita tidak bisa menghentikan inovasi dan teknologi. Keterampilan yang diperlukan ialah Resilience Skill dan sikap empati yang lebih penting dibandingkan kemampuan mesin. Melalui persiapan yang baik maka kita akan mampu menghadapi era tersebut.
Workshop kedua yaitu “How to teach the Sustainable Development Goals and Role of youth Leadership” oleh Lei Motila, MCE, Digital Literacy Trainer mengatakan bahwa Pembangunan Berkelanjutan perlu kita dukung bersama dan dapat mengimplementasikan butir-butir SDGs dengan sederhana pada komunitas kita.
Workshop ketiga yaitu “Tools to influence: Transformative Communication and Collaboration” oleh Mr Coach, CEO Transformation.Asia, kemampuan kepemimpinan seseorang sangatlah berpengaruh dalam melakukan perubahan.
Workshop keempat yaitu “Teaching Character building through Experiential learning” oleh Nursalina Binte Ismail, Head Manpower FutuReady.Asia, karakter seorang pemimpin dapat diimplementasikan melalui kata “LOOK”, L: Listen, O: Observe, O; Outcome; dan K: Knowledge.
Kamis (18/7), melanjutkan sesi pelatihan. Hadir pula Amit Pawar, Education Solution Speciaist, Microsoft Singapore yang membahas tentang “21st-century learning design (21cld) and technology literacy”. Kami diajarkan bagaimana menggunakan digital classroom dari Microsoft in Education serta persiapan untuk uji Microsoft Certified Educator (MCE).
Selanjutnya, pemaparan materi dari Enie Chen, CEO of Code4Asia yang membahas tentang “Embracing Computational Thinking, Coding and How youth are using emerging technologies for SDGs”. Generasi muda berkolaborasi untuk membuat suatu sistem melalui koding seperti Edvenger website.
Pelatihan yang lainnya dari ASEAN Foundation oleh Muhammad Nuzul. Ia membahas tentang “FutuReady ASEAN Platform and Gender-responsive ICT training”. Melalui diskusi terkait isu gender serta pengenalan platform FutuReady yang dapat membantu pelatihan serta sertifikasi terkait digital teknologi di web tersebut.
Kami juga belajar mengenai kewirausahaan yang disampaikan oleh Neelesh Bhatia, Director, SPINOFF, Singapore Polytechnic. Kemampuan berwirausaha sangatlah dibutuhkan untuk memperluas dunia pekerjaan, giat berlatih, mengeti apa yang dibutuhkan konsumen, serta tidak materialistis, maka usaha akan berjalan dengan baik.
Kegiatan workshop diakhiri dengan membuat “Design Thinking and 21st century learning design practice” yang dipandu oleh Lei Motilla, MCE; Digital Literacy Trainer. Kami menuangkan gagasan untuk mengimplementasikan projek SDGs serta pembuatan projek dengan Bisnis Model Canvas di negara masing-masing.
Berbagai pelatihan dilaksanakan agar terlatih keterampilan abad ke-21 meliputi kemampuan Berpikir Kritis, Komunikasi, Kolaborasi, Kreativitas, dan Literasi teknologi. Selain itu juga didukung kemampuan kewirausahaan Sosial, Desain Berpikir dan Pengembangan Masyarakat.
Kegiatan pun ditutup dengan pembagian sertifikat dan foto bersama semua delegasi dan peserta dari lima negara. Keesokan harinya, Jum’at (19/7) kami diajak untuk mengelilingi keindahan Pulau Sentosa di Singapura seperti Universal Studio, Sentosa Merlion, Pantai Siloso, Selain itu, saya berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Sabtu (20/7), kembali ke tanah air dari Changi Airport menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Dokumentasi: