Mabna Syarifah Fatimah Jelajahi Budaya Baru Bersama Cross Cultural Understanding
Reporter : Nasywa
UIN Jakarta: Mabna Syarifah Fatimah kembali menyelenggarakan Cross Cultural Understanding (CCU) X Scholarship Batch 3 dengan tema Menjelajahi Budaya Baru Bersama Cross Cultural Understanding di Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (26/10/2024)
Menempuh pendidikan tidak harus di negri sendiri, luar negri pun bisa menjadi sarana untuk mencapai tujuan. Pendidikan berbasis pengalaman sangatlah baik jika disatupadukan, tiada kenikmatan sebuah pencapaian dari pada pengalaman dan pendidikan. Kehidupan yang bergulir setiap harinya memberikan pandangan berbeda kepada setiap insan bahwasanya ilmu semakin kita menuntut Sampai batas waktu, semakin diri ini terisi dan terinspirasi. Oleh karena itu, setiap manusia perlu untuk mengeksplora dunia dan budaya luar serta memperkenalkan dengan bangga secara luas kepada dunia bahwa budaya yang kita miliki sama indahnya dengan budaya budaya yang lain. Pengalaman pun sama halnya dengan pendidikan, sama sama penting. Dunia nyata lebih memprioritaskan pengalaman, namun alangkah indahnya jika pendidikan dan pengalaman tergenggam erat di kehidupan manusia. Mabna Syarifah Fatimah telah menyelenggarakan agenda istimewa pada Sabtu 26 Oktober 2024, yang di mana bukan hanya pendidikan saja yang membuat seseorang menjadi berkualitas. Namun, dengan pengalaman dan berani mencoba adalah tindakan yang mampu merubah hidup seseorang.
Mudabbiroh MSF memperkenalkan mahasantri terhadap keberagaman serta beasiswa di agenda Cross Cultural Understanding (CCU) X Scholarship Batch 3, menjadi perantara mahasantri untuk lebih mengenal keberagaman serta beasiswa di berbagai negara. Indahnya berpendidikan dengan beasiswa yang menjamin masa berproses kita di negri orang. Tahun ini ccu batch 3 menyelenggarakan agenda dengan tema " Bridging cultures : scholarship and international experience", Yang artinya menjembatani Budaya : beasiswa dan pengalaman internasional. Makna tersebut mengandung untuk menyatukan dan menghubungkan perbedaan budaya melalui pendidikan dan pengalaman yang di alami langsung di luar negeri, berbeda halnya dengan pengalaman yang hanya bisa kita ambil di dalam negri. Ada salah satu syair arab yang bermakna tuntutlah ilmu sampai negri cina, bisa kita bayangkan makna dari syair tersebut adalah carilah ilmu di mana pun, kapan pun, ke seluruh dunia, ke seluruh penjuru, tidak ada batasan tempat untuk menuntut ilmu. Kita akan menyadari bagaimana pentingnya berilmu ketika berada di satu tempat bersama orang orang hebat.
Agenda CCU berjalan dengan khidmat, seluruh mahasantri mendapatkan motivasi dari informasi yang di berikan oleh pemateri. Mahasantri lebih menerima informasi terkait perjuangan para pemateri untuk bisa sampai di negari orang, perjuangan yang di sampaikan pemateri membuat rasa syukur serta rasa semangat yang membara tertanam dalam jiwa, pikiran, serta bagaimana mahasantri bisa membedakan culture di barat dan di timur, perbedaan perbedaan ini lah yang menjadikan mahasantri semakin penasaran terhadap topik selanjutnya. Kuisioner yang di siapkan pemateri kepada mahasantri telah membuktikan bahwa banyaknya mahasantri tertarik untuk menimba pendidikan serta pengalaman di luar negri. Cross Cultural Understanding (CCU) X Scholarship 2024 adalah CCU ke-3 yang diselenggarakan di mabna Syarifah Fatimah, tahun ini CCU mengundang 2 narasumber terpilih untuk memberikan pengalaman serta tips dan trik untuk bisa sampai menempuh pendidikan sampai ke luar negri dan sekaligus mendapatkan beasiswa. Mereka adalah sebagian dari banyaknya warga Indonesia yang menerima beasiswa hingga ke luar negri, di negara Qatar (Muhammad Sahni Arja, S.Hum.), Belgia (Wara Alfa Syukrilla S.Si., M.Sc.). Acara yang berkesan ini di hadiri oleh mahasantri, mudabiroh, mudabiroh senior. Acara semakin lengkap ketika di hadiri oleh murobiyah Eva Marpu’ah,S.Si. dan Siti Maisaroh S.Ag., dan bunda Syifani Wirlanisa, S.Sos, M.Sos., sebagai pengasuh mabna Syarifah Fatimah. Rangkaian acara di mulai pada jam 08.00, yang di awali oleh MC serta dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh saudari Siti nur sujannah yang melantunkan surat Al Imran dengan sangat syahdu. Acara di lanjut dengan sambutan sambutan, yang pertama oleh ketua pelaksana yaitu Fitri Hidayanti yang merupakan salah satu mudabiroh mabna Syarifah Fatimah, di lanjut dengan sambutan oleh kakak murobiyah Siti Maisaroh S.Ag.
Selanjutnya adalah pemaparan materi yang diawali oleh bapak Muhammad Sahni Arja, S.Hum sebagai pemateri pertama, sebelum pemateri pertama memaparkan materinya, MC mengalihkan acara selanjutnya kepada moderator yaitu Nyala Autar yang akan memandu acara untuk kondusif dan sesuai pada strukturnya. Moderator mengawalinya dengan menyapa serta membacakan Curriculum Vitae dari pemateri pertama serta di tampilkan vidio berupa pengalaman sang pemateri pertama sebagai juri debat di Qatar. Selanjutnya bapak Muhammad Sahni Arja, S.Hum. prestasi yang di raihnya sangat luar biasa salah satunya Juara 2 Klub Debat Bahasa Arab Terbaik tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh Qatar Debate tahun 2018, dan berbagai perlombaan debat di dalam negri maupun luar negri. Beliau juga delegasi Indonesia di Program Elite Academy Qatar Debate angkatan ke 3 mulai tahun 2019 dan selesai pada tahun 2021 di Universitas Hamad Bin Khalifa, Doha , Qatar. Pak arja juga pernah menjadi Juri Undangan di Event Debat Bahasa Arab Internasional di Istanbul, Turkiye , Juni 2022. Menjadi delegasi Indonesia di Event Debat Bahasa Arab tingkat Internasional di Qatar 2017 .Pak arja juga memaparkan segala bentuk pendidikan serta pengalaman yang di tempuhnya, terutama pada kejayaan yang di rasakan bapak Muhammad Sahni Arja, S.Hum. di Qatar yang sangat mensejahterakan siapapun. Budaya serta fakta yang terjadi di Qatar sangat berkesan bagi para pendengar. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, oleh mahasantri ke pemateri, dan di lanjut penyerahan sertifikat serta foto bersama. Pemateri kedua yang akan disamapaikan oleh Wara Alfa Syukrilla S.Si., M.Sc., beliau adalah sebagian orang yang beruntung mendapatkan beasisa ini, menempuh pendidkan s2 di Hasselt university, Belgia. Beliau juga memaparkan pengalamannya di Belgia sebagai mahasiswi S2 yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan beasiswa ini, beasiswa yang di dapatnya adalah beasisw Belgian Government VLIRUOS Scholarship. Berasal dari universitas Brawijaya yang dimana beliau juga pernah mendapatkan beasiswa Djarum pada saat s1 di Universitas Brawijaya.sebelum meraih sgalanya beliau juga mencari segala jenis informasi beasiswa, dan dari usahanya beliau pun menemukan apa yang telah ia cari cari, beliau adalah orang yang mampu bertahan di negara yang pastinya beda budaya, agama dan sebagainya tetapi beliau tidak pernah merusak akidah yang tertanam dalam dirinya sejak kecil. Beliau juga menjadi tesis terbaik dalam kategori student international. Wara Alfa Syukrilla S.Si., M.Sc. kini menjadi dosen Statistics and Psychometrics di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selesainya pemaparan dari kedua pemateri, selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Selanjutnya sambutan oleh bunda Syifani Wirlanisa, S.Sos, M.Sos, ternyata beliau juga pernah student exchange ke jepang. Sebelum acara di tutup, ada pemberian hadiah kepada 2 penanya terbaik. Dilanjutkan dengan doa yang di bawakan oleh Rosyidahtul Mutmainah beliau adalah mudabiroh mabna Syarifah Fatimah. Acara berakhir dengan kelancaran agenda Cross Cultural Understanding (CCU) X Scholarship Batch – 3.
Foto : Dokumentasi Pribadi Nasywa