HAKIKAT ILMU
HAKIKAT ILMU
Oleh : Muhammad Ibnu Setya (Mahasantri Mabna Syekh Abdul Karim)
  • ••••••••••••••••••••••••••••••••••• Assalamu'alaikum Warahmatullah..
Tidak jarang dan tidak sedikit pula diantara kita semua memandang kesuksesaan dan keberhasilan manusia dengan tingginya nilai pendidikan, tingginya jabatan, tingginya penghasilan. Itu semua kita lihat hanya dari segi zahir/materi duniawi saja. Kita mengira bahwa orang yang telah lulus pendidikan dengan mendapat ijazah bergelar S1, S2, S3 adalah seorang yang sudah pasti mendapat keberhasilan dan sukses. TIDAK! janganlah tertipu! itu hanyalah topeng yang sedang dipakai! itu hanyalah penilaian dari mata manusia. Ketahuilah bahwa ILMU itu tidak ternilai dengan sesuatu materipun didunia ini. ILMU itu melebihi dari nilai materi. Karena NILAI HAKIKAT ILMU itu benar-benar akan kita ketahui saat IJAZAH ASLI dari Allah telah diberikan kepada kita, disaat hari penghakiman kelak, itulah penilaian HAKIKI! disaat itulah NILAI HAKIKAT ILMU akan terlihat. LULUS/SUKSES nya HAKIKI. GAGAL nya pun HAKIKI, kita tak kan pernah bisa lagi mengulang pelajaran/kehidupan untuk memperbaiki nilai hidup kita. Maka renungkanlah. ubahlah pandangan kita terhadap ILMU. Untuk apa kita belajar? untuk apa kita menuntut ILMU?
  • •••••••••••••••••••• Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” [HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad no.338. shahih]
Dari Jabir bin Abdillah bahwasanya Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Janganlah kalian menuntut ilmu demi berbangga diri (sombong) dihadapan ulama atau untuk membantah (memeperdaya) orang-orang bodoh atau untuk memilih-milih majlis terbaik, maka barang siapa melakukan semua itu maka nerakalah baginya.”[HR. Ibnu Majah no.254, shahih]
  • Berkata Abdullah ibn Mas'ud radhiyallahu'anhu : "Bukanlah ilmu semata karena banyaknya riwayat (hafalan), akan tetapi ilmu itu adalah khosyah (perasaan takut kepada Allah)." [al-Fawaaid, Ibn Qayyim al-Jauziyyah]
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : "Setiap orang yang berbuat maksiat kepada Allah, maka sesungguhnya ia adalah orang yang bodoh. Dan setiap orang yang takut kepada-Nya, maka itulah orang yang berilmu, yang taat kepada Allah ta'ala." [al-Iman al-Kabir, Ibn Taimiyyah]  
  • •••••••••••••••••••• 📌📌📌📌Katakanlah: "Allah yang menghidupkan kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
“Dan milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebathilan.” “Dan (pada hari itu) kamu lihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.” “(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan". “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Allah memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah kemenangan yang nyata.” “Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan): "Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu tetapi kamu menyombongkan diri dan kamu jadi orang yang berbuat dosa?" “Dan apabila dikatakan (kepadamu): "Sungguh janji Allah itu benar dan hari kiamat itu tidak ada keraguan padanya", niscaya kamu menjawab: "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya)“ [Q.S. Al-Jatsiyah : 26-32]
  • •••••••••••••••••••• Wallahua'lam
Muhammad Ibnu Setya Mahasantri Ma’had Syeikh Abdul Karim, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta