Haflah At-Takharruj 2019
Haflah At-Takharruj 2019

Tahun ini, Mahad Al-Jamiah kembali mengadakan Haflah At-Takharruj atau yang biasa disebut dengan wisuda mahasantri sebagai agenda tahunan. Kegiatan Haflah At-Takharruj ini mengambil panitia dari tiga mabna, yaitu Mabna Syekh Abdul Karim, Mabna Sultan Hasanuddin dan Mabna Syarifah Khadijah. Kegiatan ini diikuti oleh 570 wisudawan dan wisudawati yang berasal dari Mabna Syekh Nawawi, Mabna Syekh Abdul Karim, Mabna Sultan Hasanuddin, Mabna Syarifah Mudaim dan Mabna Syarifah Khadijah.

Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2019 di Auditorium Harun Nasution ini mengusung tema, “Psikologi Terorisme: Ancaman Terhadap Moderasi Beragama” dan dipandu oleh tiga Master of Ceremony yaitubahasa Indonesia (Mansya Aji Putra) dari Mabna Syekh Nawawi, bahasa Arab (Zulfa Rusdiana) dari Mabna Syarifah Mudaim dan bahasa Inggris (Jihan Istiqomah) dari Mabna Syarifah Khadijah.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Lc., MA., wakil rektor bidang kemahasiswaan Prof. Dr. Masri Mansoer, MA., Kepala Pusat Mahad Al-Jamiah, Dr. KH. Akhmad Sodiq, MA., seluruh jajaran pengasuh Mabna Mahad Al-Jamiah yaitu Utob Tobroni, Lc., MCL., Dr. Muhammad Sholeh Hasan, Lc., MA., Addy Hasan, SS., M.Hum., Sukasih Nur, S.Sos.I., M.I.Kom., dan Nailil Huda, Lc., M.Ed., Prof. H. Hamdi Moeloek sebagai narasumber beserta staf Mahad Al-Jamiah, Zainuddin, S. Psi.

Sebelum prosesi wisuda berlangsung, sambutan disampaikan oleh Kepala Pusat Mahad Al-Jamiah, Dr. KH. Akhmad Sodiq, MA. yang dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Lc., MA. sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian pembacaan nominasi mahasantri dan mudabbir/Mudabbirah terbaik dari setiap mabna yang disampaikan oleh Abdul Rahman, S. Ked. (Mabna Sultan Hasanuddin) dan Nova Dwi Farhana, S. KM. (Mabna Syarifah Khadijah).

Dalam sambutannya, Dr. KH. Ahmad Shodiq menyampaikan bahwa, “Mahasantri harus tetap menjaga nilai-nilai akhlakul karimah selama di mahad dan setelah keluar dari mahad.” Hal ini sebagai reminder bagi mahasantri agar tetap menjaga nilai-nilai kesantrian di manapun berada.

Berikutnya, salah satu nasihat yang dikutip dari Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Lc, MA. yaitu “Disamping harus berpaham moderat dan pantang radikalisme, mahasantri harus cerdas dan berpikir kreatif”, “Jika harta engkau yang akan menjaganya, tapi jika ilmu, ia yang akan menjagamu.” Hal ini menjadi semangat tersendiri bagi mahasantri untuk tetap giat berprestasi serta tetap mengedapankan islam yang damai sebagai mahasantri yang memliki integritas dan intelektual.

Adapun mahasantri terbaik dari setiap mabna yaitu, Nisa Rahma (Mabna Syarifah Khadijah), Istiqomah (Mabna Syarifah Mudaim), Rahmat Syarief (Mabna Syekh Nawawi), Farhan Muzaffar (Mabna Syekh Abdul Karim), dan Fikri Ahsanul Karim (Mabna Sultan Hasanuddin). Adapun Mudabbir/ mudabbiroh terbaik dari masing-masing mabna yaitu, Nur Intan Rahayu (Mabna Syarifah Khadijah), Syifa Fauziah (Mabna Syarifah Mudaim), Pardiana (Mabna Syekh Nawawi), Eko Triono (Mabna Syekh Abdul Karim), dan Abdul Rahman (Mabna Sultan Hasanuddin).

Karena acara ini merupakan momen perpisahan, tidak lupa panitia memberi waktu kepada perwakilan dari mahasantri dan mahasantriwati untuk menyampaikan kesan dan pesan selama berada dalam naungan mahad Al-Jamiah, yang disampaikan oleh Aji Wahyu Sejati dan Galih Rofiqoh. Pesan kesan yang disampaikan yaitu agar teman-teman mahasantri seperjuangan tetap istiqomah dalam berakhlakul karimah tanpa melupakan dari mana kita berasal yaitu Mahad Al-Jamiah. Jika dikatakan mahasantri adalah mahakarya, maka mahasantri adalah mahakarya yang paling indah yang tidak akan hilang karena waktu. Jika diibaratkan mahasantri adalah pohon yang rindang, maka di manapun santri akan tetap menjadi panutan, tauladan dan contoh yang meneduhkan untuk sekitarnya.

Acara sakral ini dimeriahkan oleh grup angklung dari Mabna Syarifah Mudaim dan grup hadroh dari Mabna Syekh Abdul Karim serta diakhiri oleh penyampaian materi sekaligus tanya jawab dengan narasumber, Prof. Dr. Hamdi Muluk, MA, Guru Besar Universitas Indonesia di bidang Psikologi. Salah satu yang menjadi penekanan oleh pemateri adalah, “Hati-hati dalam memilih lingkungan dan pergaulan karena dapat mempengaruhi pola pikir dan karakter kita.” Kita sebagai mahasiswa dan sebagai santri harus pandai memilah mana sikap yang sesuai dengan keilmuan dan keagamaan.

Akhirnya, acara ditutup dengan buka puasa bersama saat adzan magribberkumandang. (Jihan Istiqomah)

Dokumentasi Kegiatan: