FGD Divisi Keilmuan & Pengembangan Skill Organisasi Mudabbir/Mudabbirah Ma’had Al-Jami’ah UIN Jakarta
FGD Divisi Keilmuan & Pengembangan Skill Organisasi Mudabbir/Mudabbirah Ma’had Al-Jami’ah UIN Jakarta

Jakarta, 19 November 2025 — Divisi Keilmuan dan Pengembangan Skill Organisasi Mudabbir/Mudabbirah Ma’had Al-Jami’ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pertemuan Pertama pada Rabu malam, 19 November 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dari pukul 20.00 hingga 21.35 WIB dan diikuti oleh para Mudabbir dan Mudabbirah dari seluruh mabna.

Kegiatan FGD dibuka dengan sambutan resmi dari Kepala Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Jakarta, KH. Dr. M. Nurul Irfan, M.Ag.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Divisi Keilmuan yang telah menghadirkan ruang diskusi ilmiah secara konsisten. Beliau menegaskan pentingnya membangun budaya berpikir kritis, kemandirian intelektual, dan kemampuan literasi digital di tengah berkembangnya teknologi kecerdasan buatan.

Beliau juga mengingatkan bahwa pemanfaatan teknologi seperti ChatGPT harus ditempatkan sebagai sarana pendukung, bukan pengganti proses berpikir manusia. “Mahasantri Ma’had harus menjadi generasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, namun tetap kokoh dalam etika ilmiah, tanggung jawab akademik, dan nilai-nilai Qur’ani,” tegasnya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Tim 2 Nawawi dengan judul:
“Ketergantungan Mahasiswa Terhadap ChatGPT: Krisis Kemandirian Berpikir dan Komunikasi dalam Perspektif Al-Qur’an.”

Materi membahas fenomena ketergantungan mahasiswa pada kecerdasan buatan yang berpotensi mengurangi kemampuan analisis dan kreativitas. Pemateri juga menyoroti bagaimana Al-Qur’an mengajarkan nilai-nilai kemandirian berpikir, kejujuran intelektual, dan kesadaran untuk terus mengasah potensi diri tanpa bergantung secara berlebihan pada kemudahan teknologi.

Sesi diskusi berlangsung aktif dan interaktif, ditandai dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan kritis dari para peserta FGD. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa isu ini sangat relevan dengan tantangan akademik masa kini.

Kegiatan ditutup pada pukul 21.35 WIB. Secara keseluruhan, FGD perdana berjalan lancar, dinamis, dan mendapat respons positif. Penyelenggara berharap FGD selanjutnya dapat menjadi wadah penguatan tradisi ilmiah sekaligus meningkatkan kualitas pemahaman dan kapasitas kepemimpinan intelektual para Mudabbir/Mudabbirah Ma’had Al-Jami’ah UIN Jakarta.#IM