Festival Mahasantri MSM 2018
Mahasantri dipilih sebagai pelaku, karena memiliki potensi, karya, dan kreatifitas yang luar biasa. Mahasantri juga bisa dikatakan sebagai segmen pemuda yang tercerahkan karena memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Mahasantri selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Pemikiran kritis dan demokratis selalu lahir dari pola pikir para mahasantri. Sebagai bagian dari pemuda, Mahasantri juga memiliki karakter positif, antara lain idealis dan energik. Idealis berarti mahasantri tidak terkotori oleh kepentingan pribadi, juga belum terbebani oleh beban sejarah atau beban posisi. Artinya mahasantri masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dia anggap terbaik, tanpa adanya resistansi yang terlalu besar. Dalam hal ini, keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan demi berjalannya peran mahasantri dalam dunianya untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kehidupan ma’had yang harmonis serta kehidupan di luar ma’had.
Namun, dewasa ini mahasantri ini dihadapkan dengan suatu kondisi yang cenderung pasif, bahkan tidak mampu memainkan perannya sebagai mahasantri, sehingga timbul sifat malas dan enggan untuk mengoptimalkan dirinya, tidak ingin mengerahkan segala bentuk intelektualitasnya, dan bersifat energik, tidak ingin mengabdi dan mengacuhkan semangat membina persatuan antar sesama mahasantri maupun masyarakat.
Berangkat dari fenomena tersebut, maka Mudabbiroh Mabna Syarifah Muda’im menyelenggarakan kegiatan yang mengakomodir segala bentuk kreativitas Mahasantri dalam mengoptimalkan potensinya dan permasalahan sosial masyarakat sebagai wujud pengabdian mahasantri. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami mengadakan beberapa kegiatan dalam rangka menampung potensi-potensi yang dimiliki seluruh mahasantri.
Kegiatan Festival Mahasantri rutin tahunan diadakan pada Sabtu, 24 Februari- Minggu, 4 Maret 2018. Pada 24 Februari 2018 diselenggarakan kegiatan pembukaan Festival Mahasantri di Lapangan Mabna Syarifah Muda’im. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, 10 menit terlambat dari jadwal yang telah ditentukan dikarenakan ada kendala dalam pengkordiniran peserta. Acara dimulai dengan ucapan salam dari MC yaitu Naila M dan Meidina. Untuk 10 menit berikutnya adalah pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh saudari Nur Hafidzah dan Naila M. Setelah itu diisi oleh sambutan-sambutan oleh ketua panitia pelaksana Festival Mahasantri 2018 Syifa Fauzia dan murobbiah Kakak Novi Novera. Sambutan da Kakak Novi Novera sebagai pembukaan sekaligus peresmian acara festival Mahasantri. Hal ini ada pemotongan pita yang menandakan acara benar-benar sudah diresmikan. Acara terakhir adalah penutup dengan doa oleh Wahyu R. Acara berlangsung dengan hikmat dan dipenuhi oleh antusias Mahasantri dalam mengikuti acara tersebut.
Acara berlanjut pada hari itu juga yaitu hari Sabtu 24 Februari 2018. Hari itu diselenggarakan lomba pertama. Setiap kali perlombaan diawali oleh pembukaan dan pembacaan aturan yang harus digunakan saat mengikuti perlombaan. lomba yang dilaksanakan hari itu adalah Muddaim debate tepat pukul 08.00-11.00. MC diperlombaan ini dibawakan oleh Lauri B dan Fitriani R. Perlombaan ini dilaksanakn di Aula lantai 1 Mabna Syarifah Muddaim. Perlombaan ini diikuti oleh 7 kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 3 orang perwakilan masing-masing lorong dan 1 tim independent yang berasal dari Badan Pengurus Harian panitia Festival Mahasantri. Perlombaan ini berjalan dengan lancar, tapi kurang meriah karena tidak adanya pendukung. Tiap peserta perlombaan sudah memiliki mosi dan lawan masing-masing yang sudah ditentukan saat Technical meeting. MC pada perlombaan tersebut adalah kakak Azizah dan dewan jurinya adalah Ka Ubaiyana, Ka Zelda Zein H. Zunaedi, dan Ka Novi Novera, S.S.I. namun beliau berhalangan datang. Malam hari pada pukul 20.00-23.00 WIB diselengarakanlah lomba Mini Drama Muddaim yang diikuti oleh 7 orang perwakilan masing-masing lorong. Namun ada beberapa lorong yang pesertanya tidak sampai 7 orang. Acara ini dilangsungkan di lapangan Mabna Syarifah Muddaim. MC lomba dibawakan oleh Kakak Azizah dan Ka Mami Astuti. Tema dari perlombaan tersebut adalah “Mahasantri Zaman Now”. Tiap peserta yang tampil diberi waktu 15 menit. Acara berlangsung meriah karena support dari teman-teman lorongnya dan lancar. Para peserta banyak menggunakan properti yang unik untuk penampilanya. Peserta juga menggunakan backsound yang bermacam-macam sesuai tema penampilanya. Dewan juri pada acara ini yaitu Kakak Novi Novera, S.S.I dan Kakak Nikki Leres Mulyati.
Sabtu, 25 Februari 2018, pada pukul 07.30-10.00 diadakanlah lomba Chef Muda’im, perlombaan ini diikuti oleh 4 orang perwakilan dari masing-masing lorong dengan total jumlah peserta sebanyak 28 orang. Bahan pokok yang digunakan dalam acara ini yaitu jagung yang bebas diolah menjadi minimal 2 menu yang berbeda. Ketentuan untuk memasak bebas dan peserta bebas berkreasi. Dalam perlombaan ini bisa dibilang cukup ketat, karena setiap peserta lomba akan selalu diawai oleh kakak Mudabbiroh pengawas agar tidak ada mahasantri yang tidak sebagai peserta perlombaan membantu dalam acara perlombaan. Acara masak-memasak dilaksanakan di dapur masing-masing lorong. Mahasantri hanya diberi waktu 1 jam untuk memasak tanpa menghias. Karena waktu menghias akan dilangsungkan serentak semua peserta dalam waktu 5 menit di lobi lantai 1 Mabna Syarifah Muddaim. Kegiatan menghias dan presentasi sangat ramai karena mahasantri sangat ingin melihat dan mencicipi masakan yang telah dimasak temanya setelah dinilai oleh Juri. MC dalam acara Muddaim Chef ini dibawakan oleh Kakak Puspa Mawarni. Yang menjadi juri pada perlombaan ini adalah kakak Novi Novera, S.S.I dan ka Siti Cahyani, SE. Acara perlombaan ini sangat meriah dan banyak tepuk tangan yang diberikan kepada peserta yang presentasi serta nama makananya unik.
Sore Harinya harinya, Minggu, 25 Februari 2018 diselenggarakanlah lomba Kaligrafi yang dilaksanakan pada pukul 13.00-17.20 WIB. perlombaan ini terlambat 10 menit dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya dan terdapat penambaahan waktu sebanyak 20 menit. Seharusnya acara ini berakhir pada pukul 17.00. Namun, karena berbagai pertimbangan akhirnya dilakukalah penambahan waktu sebanyak 20 menit hingga acara berakhir pada pukul 17.20, acara ini diikuti oleh 1 orang perwakilan dari masing-masing lorong, namun lorong Mawaddah tidak turut berpartisipasi dalam acara ini dikarenakan kurangnya bakat dalam bidang kaligrafi, maka dari itu lomba diikuti oleh peserta keseluruhan sebanyak 6 orang. Acara ini peserta wajib menggunakan tulisan QS Ar-Rahman ayat 1-8. Peserta diwajibkan membawa alat dan barang keperluanya sendiri. Acara ini berlangsung dengan tenang karena memang acara ini dibutuhkan konsentrasi yang lebih dalam mengerjakan lomba ini, serta ada pemutaran musik yang halus dan tenang agar konsentrasi peserta tetap fokus. Juri pada lomba ini adalah Bunda Nailil Huda Nuriz, Lc., M.Ed. kakak Eva Asmanisa, dan kakak Luthfia, S.Pd.
Pada hari Sabtu, 03 Maret 2018, dilaksanakan lomba Futsal Goyang tepat pukul 08.00-11.00 WIB. Acara dimulai pukul 08.30 WIB karena para peserta masih belum lengkap . Perlombaan ini diikuti oleh 7 kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 6 orang perwakilan masing-masing lorong dan 1 tim independen. Perlombaan ini berjalan dengan lancar, dan sangat meriah karena adanya pendukung yang memakai alat pukul untuk memeriahkan lomba dan menyemangati teman lorongnya. Selama perlombaan, tiap tiga menit sekali, panitia memutarkan musik dangdut yang tanpa terduga, aktivitas menendang bola, memegang bola, dan lain-lain harus berhenti seketika itu juga dengan goyang yang meriah. Selain itu, peserta diwajijbkan memakai daster dan sepatu yang selang-seling, sehingga terkesan lucu. Sedangkan untuk aturan permainan seperti biasa hanya ada penambahan aturan kostum dan goyangan disetiap lagu. Yang menjadi wasit pada perlombaan tersebut adalah kakak Vini Hidayani. Penanggung jawab dalam acara ini yaitu ka Mami Astuti.
Dilanjut oleh acara setelahnya adalah lomba Muddaim Queen yang diselenggarakan pada pukul 20.00-22.00 WIB di Aula lantai 1 Mabna Syarifah Muddaim. MC yang membawakan acara ini yaitu Violin Vinie Purwanti dan Mega Zulaila. perlombaan ini juga diikuti oleh 2 orang perwakilan masing-masing lorong, sehingga jumlah peserta yang ikut semuanya sebanyak 14 orang. Acara ini berlangsung cukup ramai dan meriah, mulai dari tata letak panggung dan suporter sudah berantusias. Sayangnya keantusiasan tersebut hanya didominasi oleh sebagian lorong saja dikarenakan tidak semua Mahasantri ikut serta, sehingga terkesan kurang kompak. Jika dinilai dari segi kelancaran acara ini cukup dibilang lancar. Juri pada perlombaan ini adalah Bunda Nailil Huda, Ka Novi Novera, S.S.I dan Queen Muddaim Tahun lalu yaitu Khairunnisa Fitri. Peserta memakai gaun yang cukup unik dari hasil karya mereka dari bahan-bahan bekas seperi plastik, koran, daun, dan lain-lain. Peserta tampil dengan catwalk, memperkenalkan diri, mengaji, menampilkan bakat mereka yang mencolok dan menjawab pertanyaan yang disediakan dengan cepat. benar, dan tepat.
Kemudian hari Minggu tanggal 04 Maret 2018 diadakanlah lomba Muda’im Cleaner yang melibatkan Bunda Nailil Huda Nuriz, Lc., M.Ed dan kakak Lilis Dian Hanifah sebagai dewan juri dalam perlombaan ini. Perlombaan ini dimulai pada pukul 08.00-09.00 WIB. Dan ketika waktu habis, mahasantri tidak diperbolehkan meneruskan kegiatan bersih-bersih lorong tersebut. Jadi, seluruh penghuni lorong sebelumnya dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan dan keasrian masing-masing lorong. Mahasantri terlihat sangat bersemangat ketika bersih-bersih. bagian yang dinilai dalam perlombaan ini yaitu dapur, lorong, rak sepatu, kamar mandi, dan kamar mahasantri.
Hingga akhirnya pada Sabtu, 04 Maret 2018 diselenggarakan penutupan Festival Mahasantri di Lapangan Mabna Syarifah Muddaim, kegiatan kali ini sekaligus bersamaan dengan kegiatan Grand Final Muddaim Queen. Acara di mulai pukul 19.30-23.00 WIB. Acara ini dibawakan oleh MC Shubur Hendriwani dan Ratna. Acara dimuali dengan grand final Muddaim Queen yang mana hanya diambil 2 peserta pemenang yang disebut Queen Muddaim dan Runner Up. Setelah itu ada penampilan dari kakak Fatma mudabbiroh tahun lalu yang menyanyikan beberapa lagu. Kemudian tim tari Mabna Srarifah Muddaim pun turut memeriahkan acara tersebut. Pembacaan Nominasi lomba dibacakan dengan prolog yang sesuai dengan perlombaan yang dibacakan oleh kakak mudabbiroh dan para pemenang maju ke panggung untuk mengambil hadiah dan melakukan sesi foto. Setelah itu ada Mauidzotul Hasanah yang dibacakan oleh Bunda Nailil Huda Nuriz Lc., M.Ed. Setelah itu ketua panitia membacakan juara umum lorong. Sekitar jam 22.30 acara ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Kakak Marisa. Sebelum acara bubar, anggota mendapatkan konsumsi berupa soto yang diambil di dapur secara bergilir. Setelah itu ada sesi pemotretan tiap lorong bersama Bunda dan kakak Murobbiyah Novi Novera dan dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih lapangan oleh semua pemenang dan para Mudabbiroh.
Semua acara dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar dan sangat menginspirasi. Semoga dengan siadakannya acara ini semakin menambah kreatifitas dan inovasi kedepannya untuk menjadi lebih baik.