Coretan Mudabbir : Kisah di Balik CUIF 2017
Coretan Mudabbir : Kisah di Balik CUIF 2017
Oleh : Firdaus Habibi, Mudabbir Mabna Syekh Abdul Karim Well, kali ini saya akan berbagi kisah tentang perjalanan saya mengikuti forum internasional, Chulalongkorn International Forum 2017. Saya mendapatkan informasi tentang kegiatan ini dari bang Hilman, seorang mahasiswa UGM yang pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa di Chulalongkorn University beberapa waktu silam. Awalnya informasi tersebut sempat terlewatkan terutama karena faktor kesibukan yang membuat saya jarang mengecek isi pesan group-group whatssapp.  Namun menjelang hari penutupan, bang Hilman mengirimkan kembali info tersebut dan barulah sadar bahwa saya belum membaca info detailnya. Saya segera membaca info detail kegiatan baik terkait mekanisme pendaftaran, topik permasalahan yang akan dibahas, jadwal kegiatan dan lain lain. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan diri dengan sisa waktu pendaftaran kurang dari sehari. Saya berusaha sesuai kemampuan yang saya miliki, misalnya, menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan isu-isu lingkungan dan gender equality yang harus dituangkan dalam bentuk essay. Dan di menit-menit terakhir, sekitar jam 23.46 WIB, saya baru mengirimkan registration application. Super sekali. Dalam hati saya bergumam, "Bismillah, Insya Allah ini kesempatan saya untuk bisa mengunjungi Chulalongkorn University".  Di tahun 2016, saya sempat mendftarakan diri pada forum ASEAN yang diselenggarakan di Chulalongkorn University, namun saya belum berkesempatan menjadi perwakilan Indonesia. Setelah menunggu satu minggu, panitia pun mengirimkan email kepada para delegasi terpilih. Jujur, saat itu saya pasrah saja karena beberapa teman saya sudah mendapatkan email konfirmasi, sedangkan saya belum. Saya pikir mungkin ini belum menjadi kesempatan bagi saya untuk berkunjung ke sana. Lantas keesokan harinya, barulah saya mendapatkan email konfirmasi dari panitia Chulalongkorn International Forum 2017 yang menyatakan bahwa saya berkesempatan menjadi bagian dari forum ini. Masya Allah, sungguh luar biasa. Dilema seketika mulai menggerogoti pikiran saya. Saya dihadapkan beberapa tanggung jawab yang harus saya tuntaskan terlebih dahulu. Misalnya, revisian skripsi, menyelesaikan koreksian UTS siswa, membuat soal ulangan dan lain-lain. Saya pun harus memutar otak dan harus menentukan pilihan "YA atau TIDAK". Dilema saya yang kedua muncul karena faktor biaya. Memang betul acara ini didanai oleh pihak kampus chulalongkorn University. Namun, biaya tiket dan biaya uang jajan adalah menjadi tanggung jwab delegasi. Hal ini menuntut saya untuk mengajukan proposal bantuan dana ke sana sini. Alhamdulillah dengan segala perjuangan saya bisa mendapatkannya. Ya dicukup-cukupkan lah.. hehe Lagi dan Lagi peran allah sangat dominan. ALLAH memberikan petunjuk bagi saya atas dilema yang sedang saya hadapi. Akhirnya dengan penuh pertimbangan yang amat amat sangat dan dengan keterbatasan dana, saya berangkat dan bisa mengikuti Chulalongkorn International Forum 2017.