BERSEGERA DALAM BERBUAT BAIK

Oleh : Muhammad Sholeh Hasan (Pengasuh Asrama Putra / Ma’had Syaikh Abdul Karim)

 

 

قالَ تَعَالَى : { وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ } [ آل عمران : 133 ] .

  1. عن أبي هريرة – رضي الله عنه – : أن رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم قَالَ : بَادِرُوا بِالأعْمَالِ الصَّالِحةِ ، فَسَتَكُوْنُ فِتَناً كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ ، يُصْبحُ الرَّجُلُ مُؤْمِناً وَيُمْسِي كَافِراً ، وَيُمْسِي مُؤمِناً ويُصبحُ كَافِراً ، يَبيعُ دِينَهُ بعَرَضٍ مِنَ الدُّنيا.  رواه مسلم .
  1. Bersegeralah dalam melakukan al-A’mal al-Shaalihah sebelum muncul semua hal yang menghalanginya.[1] Seperti 1). Masa tua. 2). Sakit. 3). Miskin. 4). Sibuk. 5). Wafat.
  2. Amal perbuatan baru akan dikatakan al-A’mal al-Shaalihah apabila sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan hadits-hadits nabi dan diamalkan ikhlas karena Allah swt.
  3. Fitnah (cobaan atau musibah) terbagi dua :
  • Fitnah Shubuhaat yang bersumber dari kebodohan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama seperti dalam hal ibadah, manusia melakukan ibadah-ibadah bid’ah yang tidak pernah diajarkan oleh nabi Muhammad saw dan dalam hal mu’amalah, tidak bisa membedakan apa saja yang dihalakan dan diharamkan.
  • Fitnah Shahawat yang bersumber dari ketertipuan manusia terhadap tipu daya shaitan. Dia mengetahui mana yang halal dan mana yang haram tapi dia tetap melanggar/tidak menghiraukan aturan tersebut.
  1. Qit’ah sebuah perumpamaan waktu gelap di malam hari. Pada ketika itu manusia tidak tau arah jalan yang lurus.
  2. Dipagi hari seseorang masih beriman dan disore hari sudah menjadi kafir. Kafir yang dimaksud tidak lagi beriman kepada Allah swt atau kafir nikmat dengan menempatkan semua nikmat Allah swt tidak sesuai pada tempatnya.
  3. Menjual agama untuk mendapatkan ‘Arad al-Dunya seperti harta, tahta/jabatan, wanita dengan cara menghalalkan cara-cara yang diharamkan oleh Allah swt.

 

  1. عن أبي هريرة – رضي الله عنه – : أن رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم قَالَ : بادِرُوا بِالأَعْمَالِ سَبْعاً ، هَلْ تَنْتَظِرُونَ إلاَّ فَقراً مُنسياً ، أَوْ غِنىً مُطغِياً ، أَوْ مَرَضاً مُفسِداً ، أَوْ هَرَماً مُفْنداً ، أَوْ مَوتاً مُجْهزاً ، أَوْ الدَّجَّالَ فَشَرُّ غَائِبٍ يُنْتَظَرُ ، أَوْ السَّاعَةَ فالسَّاعَةُ أدهَى وَأَمَرُّ )3 (رواه الترمذي ، وَقالَ : حديث حسن .

(3) الفقر المنسي: ينسي طاعة الله وذكره ، والغنى المطغي : يتجاوز به الحد حتى يشغله عن الدين، والمرض المفسد للبدن ، والهرم المفند : حتى لا يمكن معه الحركة . والموت المجهز : الذي يقضي على العبد بالفناء . عارضة الأحوذي ( 2306 ) .

 

Bersegeralah dalam berbuat baik sebelum datang tujuh kondisi yang membuat manusia lemah iman, fisik dan psikis.

  1. Faqran munsia> ( فَقراً مُنسياً). Kemiskinan yang membuat manusia banyak lupa terhadap kemaslahatan untuk dirinya seperti salat wajib dan puasa wajib bahkan termasuk uang untuk pembiayaan pendidikan putra-putrinya karena disibuki oleh mencari rizki.
  2. Ginan muthgia ( غِنىً مُطغِياً ). Kekayaan yang membuat manusia sombong karena memiliki banyak harta, anak, keluarga, rumah mewah, mobil mewah dan bahkan kedudukan yang tinggi. Umumnya manusia ketika dalam kondisi seperti ini lupa dan sombong.

كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ ٦ أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ ٧  إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجۡعَىٰٓ ٨

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena Dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu). Al-Alaq, 6 – 8.

Berdasarkan ayat ini mungkin kekayaan atau kemiskinan membuat manusia baik di mata Allah swt dan di mata manusia.

  1. Marodon mufsida ( مَرَضاً مُفسِداً ). Penyakit yang membuat kondisi manusia tidak stabil. Manusia apabila dalam keadaan sehat hidup terasa luas, hatipun tenang dan dapat bersikap ramah terhadap orang lain. Tapi sebaliknya apabila dalam keadaan sakit sermua kondisi terbalik.
  2. Haraman mufnida ( هَرَماً مُفْنداً ). Kondisi tua yang mayoritas terkena penyakit pikun.

وَٱللَّهُ خَلَقَكُمۡ ثُمَّ يَتَوَفَّىٰكُمۡۚ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرۡذَلِ ٱلۡعُمُرِ لِكَيۡ لَا يَعۡلَمَ بَعۡدَ عِلۡمٖ شَيۡ‍ًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٞ قَدِيرٞ ٧٠

Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. Al-Nahl, 70.

  1. Mautan mujhiza ( مَوتاً مُجْهزاً ). Kematian yang datang secara tiba-tiba. Terkadang dalam perjalanan, baik di dalam pesawat atau sedang berjalan kaki.
  2. Dajjal (الدَّجَّالَ ). Kedatangan Dajjal. (dalam bentuk sifat Mubalagah, bermakna pembohong besar. Dalam hadits dikatakan Sharrun Ghaib Yuntazar, artinya kejahatan yang tidak dapat diketahui kapan datangnya tetapi pasti datang. Dajjal adalah seorang laki-laki yang akan muncul pada akhir zaman. Mengaku dirinya sebagai tuhan. diberikan kekuatan melebihi dari manusia biasa. Dapat menurunkan atau menyetop hujan,  tanah yang kering kerontang dapat disuburkan seketika dan  dapat ditumbuhi pohon-pohon. Mata sebelah kanannya buta. Tertulis di dahinya bacaan “kafir”. Yang dapat membunuhnya hanya seseorang yaitu nabi Isa as.
  3. Hari kiamat (السَّاعَةَ ). Datangnya hari kiamat secara tiba-tiba. Dalam al-Quran disebutkan

بَلِ ٱلسَّاعَةُ مَوۡعِدُهُمۡ وَٱلسَّاعَةُ أَدۡهَىٰ وَأَمَرُّ ٤٦

Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. Al-Qamar 46.

 

 

[1] .

«إِغْتَنِمْ خَمْساً قبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ»  .

عن ابن عباس رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – : نِعْمَتَانِ مَغبونٌ فيهما كَثيرٌ مِنَ النَّاسِ : الصِّحَّةُ ، وَالفَرَاغُ . رواه البخاري .

عن أَبي صَفوان عبد الله بنِ بُسْرٍ الأسلمي – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – : خَيرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرهُ ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ .  رواه الترمذي ، وَقالَ : حديث حسن .